Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 21:56:34【Resep Pembaca】503 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(8379)
Sebelumnya: Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
Selanjutnya: Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
Artikel Terkait
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
- Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?
- Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar
- Menperin: Industri busana muslim RI tempati urutan pertama dunia
- Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG

Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Huawei rilis Nova Flip S,ponsel lipat paling ramah di kantong versinya

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga